Senin, 10/08/2009 - 23:42 wib
TEGAL(www.nirmalapost.com) - BUDAYA konvoi bagi para pelajar yang sudah meraih kelulusannya terus diabadikan hingga saat ini. Hal ini dibuktikan oleh siswa SMK DWP, meski telat dalam kelulusannya karena adanya nilai yang hanya keluar strip pada pengumuman UN kemarin, seperti kejadian pada Program Kelautan.
Namun setelah diurus nilai dimaksud bisa keluar dan akhirnya 68 siswa yang tidak lulus kemarin, tinggal lima siswa yang tidak lulus. Kebahagiaan ini mereka ekspresikan dengan konvoi seperti teman-temannya yang sudah lulus lebih awal. Seperti Agus, yang baru dinyatakan lulus pada Senin (10/8). Diapun ingin mengekspresikan kebahagiaannya dengan konvoi.
Saat ditemui NP, Agus sedang menyiapkan konvoi dengan teman-temannya di depan halaman sekolahnya. Dia mengatakan, merasa sangat senang akhirnya dia lulus juga. Artinya, dia sudah terbebas dari beban dan tugas-tugsas sekolah yang selalu menumpuk setiap hari. Sehingga, tak pelak begitu dinyatakan lulus, baju seragam sekolah dicorat-coret bak melukis di atas kertas kosong.
"Saya senang sekali sudah lulus dari sekolah. Corat-coret dan aksi konvoi ini sebagai wujud ekspresi kebahagiaan saya. Meski telat, tapi apa salahnya kita juga merasakan kebahagiaan ini dengan berkeliling," katanya sumringah. Temannya, Aji menambahkan, kalau corat-coret baju dan konvoi itu dilakukannya karena untuk menghilangkan setres, yang semula tidak dinyatakan lulus ketika awal pengumuman.
"Saya sangat stres pada saat kelulusan kemarin, tahu-tahu ada pengumuman lagi yang menyatakan kelulusan, saya sangat kaget dan bahagia. Untuk itulah kami ingin merayakannya dengan konvoi, walau tidak sehebat teman-teman yang lulus pada pengumuman awal," katanya.
Begitu juga dengan Ngadini, ingin mengungkapkan kebahagiaannya dengan konvoi. "Konvoi kan budaya kelulusan, walaupun kita lulusnya telat, ya tetap ingin konvoi dan coret-coret baju juga, kan tidak ada salahnya kalau kita mengungkapkan kebahagiaan ini," katanya nKB36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar